C.Y.O.B.L

Menanggapi “ keseriusan “ pemerintah DKI dalam membuat jalur khusus sepeda saya tergelitik untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Mungkin semua dari kita sudah terlalu biasa dengan segala kemacetan dan kesemrawutan jalanan Jakarta, tetapi ternyata sebagian besar masih menikmatinya dengan sumpah serapah, makian dan mengeluh.

Lalu bagaimana dengan peSEPEDA atau Bike to Work ?

Mungkin semua dari kita sudah merasakan bagaimana rasanya berjuang di jalanan Jakarta, mencari sedikit celah di antara himpitan kendaraan bermotor sepanjang jalan dari rumah kita ke tempat tujuan masing-masing. Tak jarang kita bersitegang bahkan bertukar kata makian tanpa alasan yang jelas dan berlomba-lomba mengisi jalanan yang sudah padat dengan harapan cepat sampai di tujuan.

Beberapa tahun ke belakang ketika kondisi jalanan masih sedikit ramah, kita masih bisa sedikit menikmati bagaimana berSEPEDA ke tempat kerja walau mungkin kalau dibandingkan saat ini jumlah peSEPEDA belum terlalu banyak.

Dengan senyuman dan bunyi ting-ting kita akan menyapa siapa saja peSEPEDA yang kita temui di jalan, lalu bertukan nomor HP dan janjian berangkat bersama keesokan harinya. Kemudian seperti pesan berantai , jadilah kita bertemu di satu titik point untuk kemudian bersama-sama menikmati kemacetan.

Masa itu, kita pun sudah berangan-angan mempunyai Jalur Sepeda tetapi itu bukan hal yang penting. Yang lebih penting adalah bagaimana kebersamaan dan keriangan bersama bisa kita rasakan seterusnya.

Ini yang nggak mudah, dalam perjalanannya ada yang tiba-tiba menghilang tetapi banyak juga teman-teman baru dan demikian seterusnya.

Salah satu gunanya berangkat bersama adalah kita bisa ikut merasakan jalur-jalur yang tidak pernah kita lalui sebelumnya. Memilih memasuki gang-gang kecil daripada harus berbagi polusi dengan kendaraan bermotor. Terkadang jalur yang kita pilih pun tak selalu lebih cepat, bahkan sedikit memutar atau malah buntu. Tetapi pada akhirnya kita pun bisa menemukan “jalur pelarian “ kalau jalan utama sedang dalam kondisi yg macet.

Dan sekarang ini rupanya jalur pelarian tersebut juga sudah di lirik oleh kendaraan bermotor, rupanya mereka juga sudah tak tahan dengan kemacetan. Akhirnya kami pun harus kembali berebut jalanan yang sempit dengan motor-motor.

Bukan rahasia lagi jika di tengah kemacetan, ada satu motor yang berbelok dan mencari jalan alternatif makan puluhan motor akan mengekor di belakangnya. Rupanya hal ini juga yang menjadi masalah bagi warga yang menghuni di jalanan atau gang-gang yang sempit. Tak sedikit dari warga yang berusaha menutup gang-gang tersebut dengan seutas tali atau bangku agar motor-motor tidak bisa melewatinya.

Untunglah karena kita menggunakan sepeda, kita bisa melewatinya dengan sedikit mengangkat sepeda kita dan meneruskan perjalanan.

Memang diperlukan beberapa kali percobaan untuk mencari jalur-jalur alternatif, tetapi dengan berangkat bersama-sama biasanya lebih mengasikkan. Selain kita bisa bertukar jalur, kalaupun misalkan kita menemukan jalan yang buntu > kita tidak sendirian.

Jadi daripada kita menunggu pemerintah membuatkan Jalur Sepeda atau Bike Lane, marilah kita buat jalur sepeda kita sendiri dan sebarkan kepada teman-teman kita dan biarkan mereka merasakan bagaimana jalur sepeda yang kita buat.

Menunggu adalah hal yang paling membosankan, apalagi sudah ditunggu lama eh yang ditunggu malah datang walah hanya menebar pesona.

Dedicated to temen-temen ROGAD dan B2Wer di manapun

Leave a comment »

JARAMBAH – Edisi Pulang

Jarambah – Edisi Pulang ,,

Bermalam di sebuah Hotel di dalam kota Ampenan . Ampenan sendiri adalah sebuah kecamata yang masuk ke dalam wilayah kota Mataram. Dahulu nya adalah pusa kota pulau Lombok, sehingga kita bisa menemukan gedung-gedung tua yang sayangnya kurang terawat.

Malam hari kecuali , Om TP dan Om Zam, yang lain berkesempatan mencari makanan khas Lombok yang sangat terkenal yaitu Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung di sebuah warung makan di Ampenan. Makanan yang khas dengan samal terong muda yang pedas. Tetapi pada akhirnya Om TP dan Om Zam berhasil juga menyantap hidangan tersebut pada pagi harinya setelah dibungkusin dan dibawa ke Hotel.

Kami tertidur dengan pulas malam itu.
Read the rest of this entry »

Comments (4) »

Jarambah – Edisi Cerita dibalik gambar

Banyak sebetulnya cerita-cerita yang tentu saja tak akan habis diceritakan kembali, dan mungkin hanya kami yang langsung mengalaminya akan mentertawakan diri sendiri atau mentertawakan orang lain dengan cara masing-masing.

Untuk menikmati cerita dibalik gambar -gambar di bawah ini, kami persilahkan menerka-nerka sendiri atau jika berani bertanya kepada yang bersangkutan.

Read the rest of this entry »

Comments (4) »

JARAMBAH – Edisi Perjalanan Pergi

JARAMBAH

Kisah dibalik JARAMBAH

Awalnya sekitar  medio Agustus – September, meneruskan pembicaraan untuk kembali mengadakan Turing. Mulailah berkelebat ide-ide tujuan dan mencari-cari waktu yang ideal  yg sekiranya cukup untuk melakukan sebuah perjalanan jauh.

Pada awalnya tujuan pertama adalah Jogja-Surabaya, untuk meneruskan Turing Duo ROGAD  Om Heru & Om Ogut  Jakarta-Jogja. Kemudian melebar kenapa tidak  Jogja-Surabaya-Bali sekalian?  Setelah beberapa lama mengendap, sekitar bulan puasa  akhirnya diputuskan  Turing kali ini  adalah Surabaya-Bali-Lombok dengan asumsi waktu perjalanan 1 Minggu.

Mulailah dilakukan persiapan dari mulai rute mana yang akan dipilih, berapa jarak tempuh per hari dan tempat beristirahat, berapa orang kira-kira peserta, dan hal lainnya yang kita diskusikan bersama.

JARAMBAH sendiri berasal dari bahasa sunda yang arti harfiah nya : Orang yang suka  main jauh, ke tempat-tempat yang baru, dan terkadang konotasinya Bandel/ Negatif, biasanya diberikan kepada anak-anak kecil yang suka maen ke tempat yang jauh dan nggak bilang-bilang sama orang tuanya.

Nah begitulah kami ! JARAMBAH.

Read the rest of this entry »

Comments (5) »

KelapKelipKelapKelipKelapKelip

Be There:

18 June 7PM start at Put Put Senayan – Semanggi- Gatot Subroto – Pancoran – Pasar Minggu – Kalibata (NIFFARO )

Leave a comment »

AA BB edisi Maret


Dear Rogaders…

Pada kesempatan ini, nte Ayu dan om Bas mengundang om2 dan tante2 Rogads untuk kiranya sudi datang ke rumah kami dalam acara Angsanasini BB yang Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 27 Maret 2010 yang beralamat di Pesona Amsterdam Blok I-3 No. 21 Kota Wisata Cibubur.

Untuk acara BB-nya kami serahkan pada om Pri (yang punya trek cibubur… ;-p), terserah para Rogaders mau dibawa kemana dan meeting pointnya dimana. Itu semua om Pri yang atur. Untuk yang ngga suka BB-an, silahkan bawa seli dan masih bisa gowes keliling kota wisata dan bernarsis ria di Kampung Cina..hehehe…. Untuk yang ngga mau bawa sepeda juga ngga papa, silahkan langsung dateng ajah ke alamat tersebut diatas. Kalo yang ngga bawa sepeda, datengnya lebih pagi yaa..biar bisa bantuin saya di dapur…hahahaha…! Lumayan kan ada tenaga tambahan..!! :-p

Ok yaa Rogaders, kami tunggu..!! Tiada kesan tanpa kehadiran anda…hallaaaagghh…!! 😀

PS: Untuk semua Rogad’s Angels…KUDU DATENG…KUDU DATENG…!!!!

Ting…ting…permisi….numpang lewat ya….!!

Salam Gowes,

Nte Ayu & Om Baskoro

Leave a comment »